Direktur RS Indonesia di Gaza, dr. Marwan Al-Sultan, Gugur dalam Serangan Israel

Thursday, 3 Jul 2025 13:07 WIB Kamis, 3 Juli 2025 01:07 WIB 578
Direktur RS Indonesia di Gaza, Dr. Marwan al-Sultan (Sumber: Ruteberita)
Direktur RS Indonesia di Gaza, Dr. Marwan al-Sultan (Sumber: Ruteberita)

Ruteberita.com, Gaza – Duka mendalam menyelimuti dunia medis internasional. Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, dr. Marwan al-Sultan, dilaporkan tewas dalam serangan udara Israel yang menghantam kediamannya di kawasan Tal al-Hawa, barat daya Kota Gaza, pada Rabu (2/7/2025). Tragedi tersebut juga merenggut nyawa istri dan anak-anaknya.

Dilansir dari berbagai media internasional seperti BBC, The Guardian, dan Al Jazeera, dr. Marwan merupakan salah satu dokter paling berpengaruh di Gaza. Ia dikenal sebagai ahli jantung senior yang berdedikasi tinggi serta memainkan peran vital dalam penanganan krisis kemanusiaan di wilayah konflik tersebut.

Kementerian Kesehatan Palestina menggambarkan dr. Marwan sebagai “simbol dedikasi, keteguhan, dan ketulusan” di tengah situasi paling genting yang dihadapi rakyat Palestina. Bahkan dalam minggu-minggu terakhir hidupnya, dr. Marwan masih aktif melayani pasien di RS Indonesia dan menyuarakan kondisi darurat yang dialami warga sipil akibat serangan udara Israel yang meningkat sejak Mei lalu.

“Dia menjadi simbol dedikasi dan ketulusan dalam situasi paling berat di bawah agresi yang terus-menerus,” demikian pernyataan resmi Kemenkes Palestina kepada BBC.

Sebagai direktur RS Indonesia fasilitas kesehatan penting di Gaza utara dr. Marwan kerap menjadi sumber informasi utama mengenai kondisi medis dan kemanusiaan di wilayah yang terkepung. Ia bahkan beberapa kali diwawancarai media internasional, mendesak perlindungan bagi tenaga kesehatan dan pasien yang tak berdosa.

Organisasi kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) dan Healthcare Workers Watch (HWW) mencatat bahwa dr. Marwan adalah tenaga medis ke-70 yang tewas akibat serangan militer Israel dalam kurun 50 hari terakhir. Sejak konflik eskalatif dimulai pada Oktober 2023, lebih dari 1.400 petugas medis telah gugur, menurut data WHO.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri menyampaikan belasungkawa mendalam atas wafatnya dr. Marwan dan mengecam keras serangan terhadap tenaga medis. “Kami sangat mengapresiasi dedikasi dr. Marwan terhadap perdamaian dan pelayanan kemanusiaan,” ujar jubir Kemlu RI dalam keterangan pers.

Organisasi internasional seperti Council on American–Islamic Relations (CAIR) di Amerika Serikat juga mengecam insiden ini dan menyerukan tindakan nyata komunitas internasional untuk menghentikan penargetan fasilitas kesehatan di Gaza.

Serangan yang menewaskan dr. Marwan tidak hanya merenggut nyawa seorang profesional medis, tetapi juga mematikan suara seorang pejuang kemanusiaan yang selama ini menjadi pelindung ribuan nyawa di tengah konflik yang tak berkesudahan.

Tragedi ini menjadi pengingat keras bahwa perlindungan terhadap tenaga medis dan fasilitas kesehatan adalah prinsip dasar kemanusiaan yang tidak boleh dilanggar dalam keadaan apa pun.(*)


Editor: Redaksi Ruteberita.com
Sumber: The Guardian, BBC, Al Jazeera, Kemenkes Palestina, MER-C, WHO, CAIR

TOPIK TERKAIT

banneratas-2
iklan03