Ruteberita.com – Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) menyerahkan data Keluarga Beresiko Stunting (KRS) tahun 2024 kepada Pemkab Kukar.
Data KRS tersebut diserahkan di Ruang Eksekutif Kantor Bupati Kukar pada Jumat (14/3/2025).
Pada kesempatan itu, Sekda Kukar Sunggono menjelaskan bahwa data yang diterima tersebut sudah sesuai dengan data resiko stunting di daerah.
“Data itu menggambarkan potensi warga kukar yang akan menjadi stunting,” ujarnya kepada awak media.
Dia menjelaskan data KRS dari Kemendukbangga itu dapat menjadi dasar bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait yang memiliki kewenangan untuk melakukan intervensi sensitif.
“Untuk menyelesaikan melalui program-program yang terkait dengan tupoksinya (menangani permasalahan stunting),” kata Sunggono.
Sehingga, ia meminta kepada OPD-OPD terkait supaya bisa menindaklanjuti data KRS itu agar dapat diolah berbasis parsial.
“Sehingga nanti KRS itu bisa kita ketahui secara pasti, bukan hanya berdasarkan data di atas kertas,” ujar dia.
Dengan data parsial itu, kata Sunggono, akan menggambarkan secara jelas kondisi yang sebenarnya.
“Jadi tidak terjadi kesalahan intervensi dari OPD itu,” tuturnya.
“Jadi jangan sampai nanti mereka hanya melihat data di atas kertas, kemudian membuat program kira-kira saja berdasarkan yang mereka lakukan selama ini, tapi tidak berdasarkan kondisi yang sebenarnya terjadi,” tambahnya.
Dia berharap dengan hal tersebut penanganan stunting di Kukar bisa jauh lebih meningkatkan dibanding tahun-tahun sebelumnya.
“Karena memang kebijakan pak bupati (Edi Damansyah) itu kita sebenarnya bukan lagi kepada anak stuntingnya, tetapi lebih kepada supaya tidak ada kasus stunting baru atau zero stunting,” tutup Sekda. (adv/a)