Bentuk Solidaritas Nyata, Indonesia Hibahkan 10.000 Ton Beras dan Bangun Zona Investasi Pertanian untuk Palestina

Tuesday, 8 Jul 2025 05:26 WIB Selasa, 8 Juli 2025 05:26 WIB 160
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberi bantuan langsung secara simbolis ke Menteri Pertanian Negara Palestina Rezq Basheer-Salimia (kanan) di Kantor Pusat Kementerian Pertanian  (Kementan) (Foto: Humas Kementan)
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberi bantuan langsung secara simbolis ke Menteri Pertanian Negara Palestina Rezq Basheer-Salimia (kanan) di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan) (Foto: Humas Kementan)

Ruteberita.com – Pemerintah Indonesia menunjukkan komitmen kuat terhadap perjuangan kemanusiaan Palestina dengan menyalurkan bantuan berupa 10.000 ton beras.

Bantuan ini diberikan atas arahan langsung Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, sebagai bentuk solidaritas dan dukungan terhadap rakyat Palestina yang tengah menghadapi krisis berkepanjangan.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman secara simbolis menyerahkan bantuan tersebut kepada Menteri Pertanian Negara Palestina, Rezq Basheer-Salimia, dalam pertemuan bilateral yang digelar di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan.

“Atas arahan Bapak Presiden, beliau memerintahkan kami untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada saudara-saudara kita di Palestina sebanyak 10.000 ton beras,” ujar Mentan Amran dalam konferensi pers yang dikutip dari Antaranews.

Amran menegaskan bahwa pengiriman bantuan akan dilakukan sesuai dengan kesiapan dan permintaan dari Kedutaan Besar Palestina di Indonesia. “Kapan pun diminta, beras sudah kami siapkan dan siap dikirim,” tambahnya.

Bantuan ini tidak hanya berfungsi sebagai dukungan pangan darurat, tetapi juga sebagai simbol kuat solidaritas Indonesia terhadap perjuangan kemerdekaan dan kedaulatan rakyat Palestina.

Tak hanya berupa bantuan pangan, pertemuan bilateral tersebut juga menandai penguatan kerja sama antara Indonesia dan Palestina di sektor pertanian. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah pendirian Zona Investasi Solidaritas Palestina–Indonesia di Provinsi Sumatera Selatan dengan alokasi lahan seluas 10.000 hingga 15.000 hektare.

Zona ini dirancang untuk menjadi basis pengembangan pertanian berkelanjutan yang dapat menunjang ketahanan pangan Palestina sekaligus mendorong pembangunan pedesaan dan investasi bilateral.

Kerja sama ini mencakup penanaman padi, pengembangan hortikultura seperti tomat, timun, dan bawang putih, serta pemanfaatan teknologi irigasi tetes yang menjadi keahlian unggulan Palestina dalam pengelolaan air.

Sebagai bentuk resmi dari kemitraan ini, kedua negara menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama pertanian yang meliputi berbagai bidang strategis seperti pengembangan industri benih, bioteknologi, manajemen agribisnis, peralatan pertanian, hingga penguatan cadangan pangan.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Rezq Basheer-Salimia menyampaikan rasa terima kasih mendalam atas konsistensi dukungan Indonesia terhadap Palestina.

“Saya ingin menyampaikan penghargaan yang tulus kepada pemerintah dan rakyat Indonesia atas dukungan di semua sektor, terutama dalam memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina,” ucapnya.

Mentan Amran menutup pertemuan dengan penegasan bahwa kolaborasi ini tidak sekadar simbolik, tetapi merupakan langkah konkret dan berkelanjutan. “Kapan pun saudara-saudara kita di Palestina membutuhkan pangan, tinggal ambil dari hasil kerja sama ini. Kita doakan semoga Palestina segera merdeka, dan kita terus support dari sisi pangannya,” tuturnya.

Dengan langkah ini, Indonesia kembali menegaskan posisinya sebagai negara yang konsisten dalam memperjuangkan kemanusiaan dan keadilan global, khususnya bagi bangsa Palestina.(*)

Editor: Redaksi Ruteberita

Sumber: Antaranews

TOPIK TERKAIT

banneratas-2
iklan03